KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat
Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyeleseaikan
makalah ini dengan judul “penciptaan Alam Semesta” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun tata bahasa,
hal ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu dengan segala
keterbatasan dan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini, mulai dari awal timbulnya ide penulisan makalah ini,
penulis tidak lepas dari berbagai hambatan
dan rintangan namun karena dengan kesabaran dan ketekunan serta bantuan
dari berbagai pihak, baik moril maupun material, maka hambatan dan
rintangan tersebut dapat dilalui. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan permohonan maaf
dan penghargaan yang sebesar besar-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami beharap agar
makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Makassar,
04 Mei 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Alam semesta
merupakan suatu ruang atau tempat bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
benda-benda. Langit sebagai atapnya dan bumi sebagainya lantainya. Jadi, alam
semesta atau jagat raya adalah satu ruang yang maha besar, terdapat kehidupan
yang biotik dan abiotik.Manusia sebagai makhluk yang terdiri atas berbagai
macam pola dan bentuk tetapi diantara makhluk tersebut. Tuhan menciptakan
bermacam-macam makhluk tetapi yang paling istimewa dan sempurna yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya adalah akal, agar manusia dapat membedakan baik
atau buruknya sesuatu.
Bila
kita berada di suatu tempat yang tinggi di luar kota, jauh dari sinar
gemerlapan kota dan pada saat itu tidak ada bulan dan langit bebas dari awan,
maka akan tampak bintang-bintang. Bila kita menggunakan teropong binokular atau
teleskop jumlah bintang yang kita lihat makin banyak. Pengamatan lebih lanjut
yang dilakukan oleh para ahli astronomi dengan menggunakan alat-alat atau
instrumen mutakhir menunjukkan bahwa di alam semesta itu terdapat
bintang-bintang beredar mengikuti suatu pusat yang berupa suatu kabut gas pijar
yang sangat dekat satu sama lain (cluster) dan juga dikelilingi oleh
gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan
tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk Matahari kita, yang
selanjutnya disebut galaksi. Galaksi itu ternyata tidak satu tetapi beribu-ribu
jumlahnya. Galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama Milky Way atau Bima
Sakti. Terjadinya alam semesta (kosmos) telah dipelajari oleh manusia sejak
dahulu. Pada permukaan dipelajari berdasar legenda yang berkembang dari mitos
kemudian dikembangkan oleh orang-orang Yunani Kuno. Perkembangan yang pesat
dimulai abad 17 dengan diketemukan alat-alat teropong bintang dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Makalah
tentang proses terjadinya alam semesta dan asalmula kejadian manusia. Mencakup
beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1.
Bagaimana Proses kejadian alam ?
2.
Berapa Lamanya penciptaan alam ?
3.
Bagaimana asal mula kehidupan & Asal
mula kejadian manusia ?
C. Tujuan
Masalah
Dari latar
belakang diatas dapat dituliskan tujuan penulisan makalah sebagai berikut:
1.
Kita dapat mengetahui proses dari
terjadinya Alam semesta
2.
Kita dapat mengetahui asal usul
kehidupan manusia
3.
Dapat mengetahui seberapa jauh
fenomena-fenomena yang terjadi di Alam semesta
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Proses Terjadinya Alam Semesta
Alam semesta ini sangat besar, sehingga kita sulit
mengetahui seberapa besar dan luasnya. Alam semesta terdiri dari miliaran
galaksi dan benda-benda langit yang tidak terhitung banyaknya, ini adalah
kebesaran Allah SWT. Hanya sekitar 10% benda langit dari hasil penelitian di
ruang angkasa yang bisa dikenali, sedangkan sisanya belum bisa dikenali. Sepanjang sejarah dunia, manusia mempunyai rasa ingin tahu yang
amat besar tentang dunia ruang angkasa yang sangat luas. Ini terbukti dari
dikirimnya astronot ke luar angkasa sejak dulu sampai yang pertama bisa
menginjak bulan adalah pesawat Apollo 11. Hingga saat ini kejadian alam yang
sementara berlaku adalah teori Big Bang,
yaitu teori ledakan besar.
Menurut teori Big Bang terbentuknya bumi 14 miliar
tahun yang lalu karena adanya ledakan besar. Hal ini menunjukkan bahwa dahulu
ruang angkasa, galaksi, planet-planet, matahari, bumi, dan semua benda yang ada
di alam semesta menjadi satu. Kemudian terpisah karena terjadinya ledakan besar
sehingga terbentuk bumi seperti sekarang ini. Dari ledakan besar tersebut
membuat “keteraturan” di alam semesta ini. Miliaran galaksi, planet, dan
benda-benda lain bisa tersusun rapi dan berfungsi dengan tepat. Sungguh
sempurna keteraturan tersebut.
1.
Asal Mula Penciptaan Alam
Semesta
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu
astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas
menunjukkan bahwa pada suatu
saat seluruh alam semesta masih berupa gumpalan asap yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus
pandang, (The First Three
Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah
prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan
sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan
gumpalan asap semacam itu. Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di
malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi asap
semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
Ø«ُÙ…َّ
اسْتَÙˆَÙ‰ٰ Ø¥ِÙ„َÙ‰ السَّÙ…َاءِ ÙˆَÙ‡ِÙŠَ دُØ®َانٌ
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan
langit itu masih
merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41:
11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari,
bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap'
yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu
merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari asap yang
homogen ini.
Dr.
Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor
geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes
Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal
Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu
semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja
baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara
yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga
berkata: "Seseorang
yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut
saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa
dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
2.
Teori Penciptaan Alam
Semesta
a.
Teori Big Bang
Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah
diciptakan dari ketiadaan, dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Karena
alasan ini, para astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big
Bang dan mempertahankan gagasan alam semesta tak hingga. Alasan penolakan ini
terungkap dalam perkataan Arthur Eddington, salah seorang fisikawan materialis
terkenal yang mengatakan: "Secara filosofis, gagasan tentang permulaan
tiba-tiba dari tatanan Alam yang ada saat ini sungguh menjijikkan bagi
saya". Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred
Hoyle adalah termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big Bang. Di
pertengahan abad 20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut steady-state
yang mirip dengan teori 'alam semesta tetap' di abad 19.
Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta
berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan
paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang,
yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang
mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun,
ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul
dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan
alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh
ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar
merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada
akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan
Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut
'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan
tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi
ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang.
Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan
satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan
penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk
membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan
raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai
penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas
membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang
adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian,
diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan
perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big
Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu
kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah
menjadi helium. Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan
teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik
terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.
b.
Teori Alam Yang
Berosilasi (Oscillating Theory).
Weinberg
menggambarkan bahwa alam semesta berkembang kempis, meledak dan berekspansi
untuk kemudian kembali lagi mengecil berulang-ulang tanpa awal dan tanpa akhir.
Teori ini jelas mencoba mengingkari Sang Kreator Agung sebagai pencipta
alam semesta yang memulai/menciptakan alam dari tiada menjadi ada.
c.
Teori Alam Dalam Keadaan
Tetap (Steady State Universe Theory)
Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam
semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta.
Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah
tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle,
Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan
tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam
keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung. Bahan baru
ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara terus-menerus.
Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi
kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.
Penciptaan
zat berkesinambungan dalam ruang angkasa yang nampaknya kosong itu, diterima
secara skeptis oleh para ahli, termasuk Wilson dan Penzias, ahli astronomi radio. Dalam observasinya pada tahun 1964, kedua
ilmuwan ini menemukan sisa radiasi gelombang makro disegenap penjuru alam.
Penemuan radiasi gelombang ini merupakan efek dari ledakan dahsyat. Hal ini
kemudian memperkuat teori Big Bang. Karena berbagai fakta astrofisika
ditemukan. Maka Hoyle dan para ilmuwan yang sepaham dengannya, mulai meninggalkan
teori keadaan tetap yang digagasnya sendiri itu.
3.
Lamanya Penciptaan Alam Semesta
Tidak ada yang dapat memastikan masa lamanya
penciptaan alam semesta. Dalam Al-Qur’an menerangkan enam masa pemprosesan
sempurna yang Artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk
mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali
sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka
sembahlah Dia. (Q.S. Yunus : 3)
Ayat ini menjelaskan bahwa alam semesta secara
keseluruhan diciptakan dalam enam masa, langit dan bumi tercipta dalam enam
masa termasuk apa-apa yang ada diantara keduanya, sebab tanpa itu bumi ini
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
B.
Asal Mula Penciptaan
Makhluk Hidup
Suatu benda dikatakan hidup jika mampu
menunjukkan ciri-ciri kehidupan yaitu : memerlukan nutrisi, bergerak, bernafas,
tumbuh dan berkembang, melakukan ekskresi/ pengeluaran sisa-sisa metabolism,
berkembang biak, peka terhadap rangsangan (iritabilita), koordinasi, dan
adaptasi.
Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada dua, yaitu abiogenesis ( makhluk hidup berasal dari benda mati) dan biogenesis (makhluk hidup brasal dari makhluk hidup juga).
Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada dua, yaitu abiogenesis ( makhluk hidup berasal dari benda mati) dan biogenesis (makhluk hidup brasal dari makhluk hidup juga).
1. TeoriAbiogenesis
Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio spontanea. Paham ini bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani kuno (ratusan tahun sebelum masehi) hingga pertengahan abad k17. Pada pertengahan abad ke 17 paham ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air jerami. Hal inilah yang seolah-olah memperkuat paham abiogenesis.
Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio spontanea. Paham ini bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani kuno (ratusan tahun sebelum masehi) hingga pertengahan abad k17. Pada pertengahan abad ke 17 paham ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air jerami. Hal inilah yang seolah-olah memperkuat paham abiogenesis.
2. Teori Biogenesis
Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli
kemudian mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli yang
mengemukakan paham biogenesis antara lain :
a.
FrancescoRedi (Italia,1626-1697)
Redi menentang teori abiogenesis dengan
mengadakan percobaan menggunakan toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang
ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisi daging dan ditutup kain kasa. Toples 3
diiisi daging dan dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil
percobaan ini ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : Larva (kehidupan) bukan
berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke
dalam tabung dan bertelur pada keratin daging.
b.
LazzaroSpallanzani (Italia,1729-1799)
Spallanzani menentang pendapat John
Needham (penganut paham abiogenesis), menurutnya kehidupan yang terjadi
pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak sempurna. Kesimpulan percobaan spallanzani adalah
: pada tabung terbuka terdapat kehidupan berasal dari udara, pada tabung
tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa kehidupan bukan
dari air kaldu.
Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan
percobaan Spalanzani. Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya leher angsa,
bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersama dengan
debu. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
1)
Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari
benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara Jasad renik terdapat di udara bersama dengan
debu. Dari percobaan ini, gugurlah teori
abiogenesis tersebut.
Pasteur terkenal dengan semboyannya “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang mengandung pengertian bahwa kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Pasteur terkenal dengan semboyannya “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang mengandung pengertian bahwa kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Saat kita Menelaah isi
Al-Qur’an yang menerangkan kejadian alam semesta (Yaitu) pada hari kami gulung
langit sebagai menggulung lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai
penciptaan pertama, begitulah kami akan menggulungnya.
Penciptaan Alam Secara umum alam semesta itu disebut langit dan bumi
serta segala sesuatu yang ada diantara keduanya, semua sarjana kosmolog dari
berbagai aliran dan teori sepakat bahwa kejadian alam semesta melalui proses
yang panjang. Pada mulanya langit berupa asap, dengan demikian tidak mustahil
apabila bumi dahulunya berasal dari asap atau gas. Beberapa masa langit yang
masih berupa asap hingga menjadi benda langit yang sempurna untuk keseluruhan
alam semesta dijadikan dalam enam masa.
C.
Asal
Mula Kehidupan
Dari sempurnanya penciptaan alam
semesta dan isinya itulah asal mula kehidupan dimuka bumi. Manusia adalah
termasuk bagian dari alam, namun disamping secara jasmaniah tunduk kepada hukum
Tuhan, Sunatullah, dapat juga tidak tunduk kepada-Nya atau membangkang. Hal ini
karena manusia diberikan daya untuk memilih antara patuh dan tidak. Oleh sebab
itu manusia akan dimintakan pertanggungjawaban diakhirat, sedang makhluk
lainnya tidak.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1)
Asal Mula Penciptaan Alam
Semesta
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu
astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas
menunjukkan bahwa pada suatu
saat seluruh alam semesta masih berupa gumpalan asap yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus
pandang, (The First Three Minutes,
a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak
diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat
melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan gumpalan asap semacam
itu. Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana
seluruh alam semesta, dulunya berupa materi asap semacam itu.
2)
Lamanya Penciptaan Alam Semesta, Tidak ada yang dapat
memastikan masa lamanya penciptaan alam semesta. Tetapi, alam semesta telah diciptakan dari
ketiadaan, dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Karena alasan ini, para
astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big Bang dan
mempertahankan gagasan alam semesta tak hingga. Alasan penolakan ini terungkap
dalam perkataan Arthur Eddington, salah seorang fisikawan materialis terkenal
yang mengatakan: "Secara filosofis, gagasan tentang permulaan tiba-tiba
dari tatanan Alam yang ada saat ini sungguh menjijikkan bagi saya".
Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred Hoyle adalah termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big Bang. Di pertengahan abad 20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut steady-state yang mirip dengan teori 'alam semesta tetap' di abad 19.
Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred Hoyle adalah termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big Bang. Di pertengahan abad 20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut steady-state yang mirip dengan teori 'alam semesta tetap' di abad 19.
3)
Ada dua teori yang
mengemukakan teori kehidupan dan proses
terjadinya alam yaitu sbb:
a. TeoriAbiogenesis
Pemuka paham
ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau
makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati.
Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya
hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga
paham generatio spontanea. Paham ini bertahan cukup lama, yaitu
semenjak zaman Yunani kuno (ratusan tahun sebelum masehi) hingga pertengahan abad
k17. Pada pertengahan abad ke 17 paham
ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang
bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk
melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air
jerami. Hal inilah yang seolah-olah memperkuat paham abiogenesis.
b.
Teori Biogenesis
Setelah bertahan cukup
lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli
kemudian mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli yang
mengemukakan paham biogenesis antara lain FrancescoRedi (Italia,1626-1697) Redi menentang teori abiogenesis dengan
mengadakan percobaan menggunakan toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang
ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisi daging dan ditutup kain kasa. Toples 3
diiisi daging dan dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil
percobaan ini ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : Larva (kehidupan) bukan
berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke
dalam tabung dan bertelur pada keratin daging. LazzaroSpallanzani (Italia,1729-1799) Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham abiogenesis), menurutnya kehidupan
yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak sempurna.
Kesimpulan percobaan spallanzani adalah : pada
tabung terbuka terdapat kehidupan berasal dari udara, pada tabung tertutup
tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa kehidupan bukan dari air
kaldu. Dan asal mula kehidupan manusia, Dari sempurnanya penciptaan alam semesta dan isinya
itulah asal mula kehidupan dimuka bumi. Manusia adalah termasuk bagian dari
alam, namun disamping secara jasmaniah tunduk kepada hukum Tuhan, Sunatullah,
dapat juga tidak tunduk kepada-Nya atau membangkang. Hal ini karena manusia
diberikan daya untuk memilih antara patuh dan tidak. Oleh sebab itu manusia
akan dimintakan pertanggungjawaban diakhirat, sedang makhluk lainnya tidak.
B. Saran
adapun saran kami yaitu sbb:
adapun saran kami yaitu sbb:
1)
Sebaiknya kita harus menjaga kelestarian alam semesta
yang diciptakan oleh sang Khaliq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar