BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mungkin beberapa di antara kita
harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin
juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang yang memiliki
kelainan pada matanya. Kacamata termasuk alat optik. Sebenarnya, mata juga
disebut sebagai alat optik. Alat optik lain yang dapat kita temui dalam
kehidupan sehari-hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk memotret
sebuah peristiwa? Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan nyata di
sekitar kita ke dalam lembaran film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar
di atas kertas. Gambar hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan.
Selain mata, kacamata, dan kamera,
masih dapat dijumpai berbagai alat optik lain. Pembahasan tentang alat optik
berhubungan dengan cahaya, cermin, lensa, serta pembentukan bayangan akan
dibahas pada Bab selanjutnya.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apakah
pengertian alat optic?
2. Apakah
Macam-macam alat optic dan fungsinya?
C. Manfaat
penulisan
Adapun
manfaat dari makalah ini adalah
1.
untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
Fisika sebagai salah satu syarat pembelajaran yang diajarkan.
2.
Untuk memperdalam pengetahuan
penulis dalam bidang Fisika, khususnya tentang alat-alat optik.
3.
Untuk menjadi acuan bagi penulis
dalam mengembangkan ketrampilan dan kemampuan menulis khususnya penulisan
makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian alat optic
Alat optik adalah alat-alat yang
salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin,
lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau
pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop,
teleskop, proyektor, dan episkop.
Benda
optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam
membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik,
fiber, dan lain sebagainya. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan
sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan
manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan
sebagai alat optik.
B. Macam- macam alat optic dan
fungsinya
1. KAMERA
Kamera
adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui proses
fotografi, yaitu proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Pada
kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda hingga
bayangan yang jatuh di film sebagai layar. Benda yang akan dipotret ditempatkan
pada jarak lebih besar daripada 2 f
(2 kali jarak titik api) di depan lensa. Hal ini dimaksud bahwa bayangan akan
jatuh antara f dan 2 f
yang memiliki sifat diperkecil, nyata dan terbalik.
Kamera
adalah alat yang dapat merekam suatu peristiwa atau kejadian penting dalam
bentuk foto atau gambar sehingga peristiwa itu dapat kita lihat kembali.Cara
kerja kamera yaitu apabila bayangan dari sebuah benda dibentuk oleh lensa
cembumg pada kamera,bayangan nyata ituditangkap oleh film.Film berfungsisebagai
layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa.Pada film terdapat
lapisan kimia yang peka terdapat cahaya.Oleh karena itu cahaya yang datang
membentuk bayangan nyata,maka perubahan lapisan kimia sesuai dengan bentuk
bayangan.
Kamera
terdiri dari lensa cembung yang dapat digeser-geser untuk memfokuskan bayangan
nyata agar selalu jatuh pada film.Pupil pada kamera adalah celah yang di bentuk
oleh diafragma yang di sebut aperture.Bila aperture besar,berarti intesitas
cahaya yang masuk pada film besar dan bila aperture kecil,berarti intesitas
cahaya yang masuk pada film kecil.Sifat bayangan pada film adalah nyata,
terbalik, lebih kecil.
Prinsip
kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari benda
yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layar mata atau
retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata, diperkecil dan terbalik. Pelat film
berupa celluloid, pelat itu dilapisi gerak bromida dan sangat peka terhadap
cahaya. Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar
negatif. Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif
pada kertas foto.
2.
MATA
Salah satu alat optik alamiah yang
merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata
terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal.
Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan
oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor.
Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
a)
Bagian-bagian
mata
Mata
adalah alat indera yang sangat penting bagi kita.Dunia tampak indah
berwarna-warni. Bagian-bagian terpenting dari mata adalah
1)
Kornea
Kornea adalah bagian terluar dari mata yang berupa lapisan tipis,bening,lunak,dan melengkung tajam.Fungsi kornea adalah untuk melindungi cahaya serta melindungi lensamata dari bulu-bulu
Kornea adalah bagian terluar dari mata yang berupa lapisan tipis,bening,lunak,dan melengkung tajam.Fungsi kornea adalah untuk melindungi cahaya serta melindungi lensamata dari bulu-bulu
2)
Iris
Iris adalah selaput didepan lensa mata yang membentuk celah lingkaran. Iris berfungsi memberi warna pada mata.Karena adanya iris,mata seseorang kelihatan berwarna hitam,biru, atau cokelat.
Iris adalah selaput didepan lensa mata yang membentuk celah lingkaran. Iris berfungsi memberi warna pada mata.Karena adanya iris,mata seseorang kelihatan berwarna hitam,biru, atau cokelat.
3)
Pupil
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris.Pupil berfungsi mengatur intensitas xahaya yang masuk kedalam mata.
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris.Pupil berfungsi mengatur intensitas xahaya yang masuk kedalam mata.
4)
Lensa Mata
Lensa mata
terbuat dari bahan bening,berserat,, dan elastis, serta berbentuk cembung.
Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan benda.
5).
Retina (Selaput Jala )
Retina adalah
bagian permukaan belakang mata.Retina berfungsi sebagai layar untuk menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh
lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda
yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf
optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda
kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda
(bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Lensa mata merupakan lensa yang
kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang dilihat. Karena
bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu
berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk
menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.
b)
Daya
akomodasi mata
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan
berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di
retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih
pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas
disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang
berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat
mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari
jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah.
Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm. Adapun,
titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas
disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang
berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak
titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).
c) Cacat Mata
Mata yang normal
memiliki titik dekat pada jarak 25cm dan titik jauh pada jarak tak terhingga.
Jika daya akomodasi lensa mata berkurang, maka mata berkurang, maka mata telah
mengalami cacat mata. Artinya,titik dekat dan titik jauh mata telah berubah. Cacat
mata dibagi menjadi 3,yaitu:
1) Rabun
Jauh ( miopi )
Orang yang menderita
rabun jauh,tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya
jauh,karena bayangan benda jatuh didepan retina. Rabun jauh dapat ditolong
dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (lensa negatif ). Sifatnya adalah
menyebarkan cahaya,sehingga bayangan benda kembali tepat pada retina mata. pada
miopi bayangan benda jatuh di depan retina(b)lensa cekung menolong penderita
miopi.
2) Rabun
Dekat ( Hipermetropi )
Orang yang menderita
rabun dekat,tidak dapat melihat dengan jelas benda yang letaknya dekat dengan
mata.Rabun dekat dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa positif
(lensa cembung). Sifatnya konvergen (mengumpulkan cahaya),sehingga bayangan
benda kembali jatuh tepat di retina.
Rumus: P = 4-10 PP(dalam cm) PP
Rumus: P = 4-10 PP(dalam cm) PP
a)pada hipermetropi
bayangan benda jatuh dibelakang retina(b)lensa cembung menolong penderita hipermetropi.
3) Mata
tua
Cacat mata tua,terjadi
karena usia yang semakin tua,sehingga daya akomodasi mata semakin
melemah,disebut mata tua (prebiopi). Penderita mata tua, tidak dapat lagi
melihat benda yang dekat dan benda yang jauh dengan jelas. Karena titik dekat
dan titik jauh mata telah berubah.Dan harus dibantu dengan kacamata bifokal; kacamata
yang berfungsi rangkap(jarak dekat dan jarak jauh).
4) Mata
Astigmatisma
Astigmatisma adalah
kelainan mata.Mata dapat melihat garis vertikal lebih jelas dari pada garis
horizontal.Cacat mata ini disebabkan oleh kelengkungan kornea yang kurang
sempurna,akibtanya berkas-berkas sinar datang dari benda-benda dengan
kemiringan yang berbeda-beda di retina.Apabila penderita astigmatisma melihat
sekumpulan garis,garis-garis vertikal akan tampak jelas sementara garis-garis
horizontal.
3.
Lup
atau kaca pembesar
Kaca pembesar adalah
benda optik yang berguna untuk mengamati benda kecil agar tampak lebih besar
dan jelas dengan menggunakan jenis lensa positif.
Lup adalah lensa positif yang
digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan lebih
jelas. Lup banyak digunakan oleh tukang arloji pada waktu mereparasi kerusakan
jam tangan. Perajin perhiasan pun memakainya untuk memperoleh hasil pekerjaan
yang baik.
1)
Cara menggunakan Lup
a.
Untuk mata berakomodasi maksimum,
benda diletakkan diantara f dan o
atau jarak benda (So) selalu lebih kecil dari pada jarak titik api (f).
b.
Untuk mata tidak berakomodasi, benda
diletakkan tepat di titik api (f)
atau jarak benda (So) sama dengan jarak titik api lup (f).
c.
Untuk mengamati benda dalam waktu
yang cukup lama, sebaiknya mata tidak berakomodasi sehingga tidak cepat lelah,
jadi benda diletakkan tepat di titik api.
2)
Perbesaran bayangan pada Lup
Jika berakomodasi maksimum, jarak
bayangan benda titik dekat punctum proximum, atau pada jarak baca normal adalah
25 cm, karena bayangan terjadi adalah maya. Si = 25 cm atau Si
= -n
Jadi perbesaran bayangan apabila mata berakomodasi maksimum
adalah:
Jika mata tidak berakomodasi, jarak
bayangan di tempat jauh tak terhingga atau Si = ~ Perbesaran
bayangan:
Keterangan
M : Perbesaran bayangan
n : Jarak baca normal 25 cm
f :
Jarak titik api
4.
Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan
praktikum biologi di sekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda
atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis Mikroskop yang banyak
digunakan disekolah adalah Mikroskop Monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu
dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin
maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu :
a. Mikroskop Cahaya
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran
maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa,
yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar
ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi
lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan
bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar
bayangan obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop
yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat.
Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila
pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang
maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat
jika daya pisah mikroskop kurang baik.
b.
Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop
yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara
tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan
dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas
sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10
kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran
antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa
obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus
obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran
terletak diatas pengatur fokus.
c.
Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran mengenai mikroskop
elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai
perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil
arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati
secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil
internal sel.
4. Mikroskop Fase kontras
Dari berbagai Mikroskop itu
mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar
benda sampai 500.000 kali.. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti
cahaya pada mikroskop cahaya.
Bagian-bagian Mikroskop
- Lensa Okuler
- Tabung Mikroskop
- Tombol pengatur fokus kasar
- Tombol pengatur fokus halus
- Revolver
- Lensa Objektif
- Lengan Mikroskop
- Meja Preparat
- Penjepit Objek Glass
- Kondensor
- Diafragma
- Reflektor/cermin
- Kaki Mikroskop
Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat
melalui mikroskop adalah Mikron ( 1 milimeter = 1000 mikron ) Perbesaran total
didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa Okuler. Misalnya:
Pengamatan menggunakan lensa objectif dengan pembesaran 45 kali dan lensa
okuler perbesaran 10 kali maka perbesaran total adalah = 10 x 45 = 450 kali
ukuran semula.
Fungsi Bagian-bagian Mikroskop
1.
Lensa
Okuler
untuk memperbesar benda yang
dibentuk oleh lensa objektif
2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga
tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4. Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga
tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda
yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat
tidak bergeser.
10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dalam mikroskop
11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai
selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang akan masuk mikroskop
12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop.
Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan
sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya
sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di
atas meja.
5.
Teleskop
a).
Teropong
bintang
Teropong bintang disebut juga
teropong astronomi. terdiri dari 2 buah lensa cembung. jarak fokus lensa
obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
1.
Dasar Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di
tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang
sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat
nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus. Bayangan yang dibentuk
lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik
fokus lensa okuler.
2.
Penggunaan dengan mata tidak berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak
berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus
lensa okuler.
Perbesaran anguler yang diperoleh
adalah :
M = f (ob)
/ f (ok)
Panjang teropong adalah :
M = f (ob)
+ f (ok)
3.
Penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata
berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh
diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler dapat diturunkan
sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan :
M = f (ob)
/ So (ok)
Panjang teropong adalah :
M = f (ob)
+ So (ok)
b). Teropong Bumi
Teropong bumi
disebut juga teropong medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa
obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
Dasar Kerja Teropong Bumi :
Lensa obyektif
membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob.
Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh
pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga
yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .
Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d = f (ob) + 4f (pembalik)
+ f (ok)
Lensa pembalik
berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler, lensa
okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan
diperbesar. Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan
akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok
M = d = f (ob) / f (ok
c). Teropong prisma
Teropong prisma terdiri atas dua
pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan
dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan
berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa
objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa
objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler,
bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir
dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan
memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis
dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
a. Menghasilkan bayangan yang terang,
karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
b. Dapat dibuat
pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama
(dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
c. Daya
stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
d. Dengan adanya
prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat
maya, diperbesar dan tegak.
d). Teropong
pantul astronomi .
Teropong pantul
terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai cermin objektif,
sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai
pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
6.
Proyektor
Proyektor berfungsi
memproyeksikan benda berupa gambar ke layar sehingga bayangan benda tampak di
layar lebih jelas.Proyektor dibagi menjadi 2 jenis,yaitu:
a.
Episkop
Episkop berfungsi untuk memproyeksikan gambar tak tembus cahaya seperti potret,poster,brosur,dan gambar cetak yang tak tembus cahaya.Cara kerja episkop yaitusinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya dengan bantuan cermin cekung yang mengumpul dan mengarah pada gambar. Sinar itu dipantulkan gambar menuju cermin datar. Kemudian, cermin datar tersebut mengarahkan sinar pada lensa cembung sehingga terbentuk bayangan nyata,lebih besar,dan terbalik.agar bayangan tidak terbalik,maka posisi gambar dibalik sehingga bayangan gambar tertangkap di layar dalam keadaan tegak.
Episkop berfungsi untuk memproyeksikan gambar tak tembus cahaya seperti potret,poster,brosur,dan gambar cetak yang tak tembus cahaya.Cara kerja episkop yaitusinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya dengan bantuan cermin cekung yang mengumpul dan mengarah pada gambar. Sinar itu dipantulkan gambar menuju cermin datar. Kemudian, cermin datar tersebut mengarahkan sinar pada lensa cembung sehingga terbentuk bayangan nyata,lebih besar,dan terbalik.agar bayangan tidak terbalik,maka posisi gambar dibalik sehingga bayangan gambar tertangkap di layar dalam keadaan tegak.
b.
Diaskop
Diaskop berfungsi unuk memproyeksi gambar-gambar yang tembus cahaya seperti slide dan film.Diaskop dibagi menjadi 3 macam,yaitu :
Diaskop berfungsi unuk memproyeksi gambar-gambar yang tembus cahaya seperti slide dan film.Diaskop dibagi menjadi 3 macam,yaitu :
1. Proyektor
Slide
Prinsip
kerja proyektor slide yaitu cahaya yang dipancarkan oleh lampu dikumpulkan oleh
cermin cekung.Kemudian,cahaya tersebut diteruskan pada lensa kondensor.Lensa
kondesor terdiri dari 2 / lebih lensa cekung.Fungsi lensa kondesor adalah
membentuk byanga nyata,terbalik,dan lebih besar.Selanjutnya,bayanga nyata itu
ditangkap oleh layar.Agar bayanga slide yang tampak di layar tidak
terbalik,maka slide harus diletakkan terbalik.Slide adalah gambar hasil
pemotretan oleh alat fotografi dengan menggunakan film positif sehingga disebut
juga dengan diapositif.Slide khusus ditampilkan pada layar dengan bantuan
proyektor.
2. Proyektor
Film
Prinsip
kerjanya sama dengan proyektor slide.Perbedaannya hanya pada kecepatan
pergantian gambar.Pada proyektor film penggantian pemasangan slide lebih cepat
sehingga gambar-gambar yang diproyeksikan yang tampak pada layar seolah-olah
hidup.
3. Overbead
Proyektor
Prinsip
kerjanya juga sama seperti proyektor slide.Perbedaannya,hanya pada overhead
ditempatkan 2 buah cermin datar sedemikian rupa sehingga bentuk overhead lebih
praktis dari proyektor slide.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar